Monday, June 17, 2019

Irene Wulansari - Muslim Liberal Di Indonesia

Nama:Irene Wulansari
NIM: B01217023

Muslim Liberal Di Indonesia 

Dalam Islam, persoalan batasan (hadd) antara mana yang boleh (mubah) dan yang tidak boleh (mahdzur), menempati kedudukan yang begitu sentral. Setiap umat Islam diharuskan peduli pada apa yang ia kerjakan, apakah perbuatan itu boleh atau tidak.

Sedangkan Jaringan Islam Liberal menekankan pada kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas, menurut mereka. dikutip dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Jaringan_Islam_Liberal

Gerakan Islam liberal di Indonesia pasca revormasi, yang paling terkenal dan menentang arus pemikiran di Indonesia adalah gerakan pemikiran yang dimotori oleh kelompok Jaringan Islam Liberal ( JIL ) yang digerakanoleh tokoh tokoh muda seperti Ulil Absar Abdalla dan kawan kawannya. Issu yang dikumandangkan oleh kelompok ini pada intinya berusaha mendekontruksi kemapanan pemikiran di bidang keagamaan berupa kritik kritik yang sangat menantang tradisi pemikiran keislaman yang selama ini sudah mengakar dikalangan umat Islam Indonesia. dikutip dari https://id.scribd.com/doc/113318562/Kontroversi-Pemikiran-Islam-Liberal-Di-Indonesia

Kalau kita mengamati dengan seksama tentang agenda-agenda JIL, maka kita akan menemukan korelasi antara imperialisme barat dan agenda JIL. Luthfi Asy-Syaukanie, salah satu motor JIL pernah menyebut dengan jujur empat agenda utama lahirnya Islam Liberal. Pertama, agenda politik, Kedua, agenda toleransi agama, Ketiga, agenda emansipasi wanita, dan Keempat, agenda kebebasan berekpresi.

Dalam agenda politik, misalnya, kaum muslimin “diarahkan” oleh JIL untuk mempercayai sekularisme, dan menolak sistem pemerintahan Islam (Khilafah). Dalam agenda plurarisme, kelompok ini menyeru bahwa semua agama adalah benar, tidak boleh ada truth claim. Agenda emansipasi wanita, seperti menyamaratakan secara absolut peran atau hak pria dan wanita tanpa kecuali, dan agenda kebebasan berekspresi, seperti hak untuk tidak beragama, tak jauh bedanya dengan agenda politik di atas. Semua ide-ide ini pada ujung-ujungnya, pada muaranya, kembali kepada ideologi dan kepentingan imperialis. dikutip dari http://fikar0760.blogspot.com/2014/12/perkembangan-islam-liberal-di-indonesia.html?m=1

Berbicara tentang berdirinya JIL di Indonesia tidak terlepas dari tokoh Ulil Absar Abdalla lah, penolakan terhadap Islam Liberal nampak ramai diperbincangkan. Muncul gerakan Indonesia Tanpa JIL sebagai counter terhadap apa yang dilakukan Ulil dan teman-temannya. dikutip dari https://tirto.id/ulil-jil-dan-kritik-terhadap-islam-yang-mapan-cMcE


PREMIS
1. Islam liberal menekankan pada kebebasan berpikir.
2. Ada di Indonesia dan terlihat jelas pada momen pasca revormasi bernama Jaringan Islam Liberal (JIL)
3. Ulil Absar Abdalla adalah salah satu tokoh penggeraknya
4. Agenda utama lahirnya JIL adalah agenda politik, toleransi agama, emansipasi wanita kebebasan berekspresi yang pada ujungnya kembali kepada ideologi dan kepentingan imperialis.
5.  Gerakan Indonesia Tanpa JIL sebagai counter terhadap apa yang digaungkan JIL.

KONKLUSI
Gerakan JIL muncul kepermukaan pasca revormasi dengan tokoh mudanya Ulil Absar Abdalla. agenda utama kegiatan JIL adalah politik, dll yang berujung pada kepentingan imperialis. Tetapi, gerakan ini dapat di counter oleh gerakan yang bertentangan olehnya yang bernama Gerakan Indonesia Tanpa JIL.