Friday, June 14, 2019

[Hariri Ulfa'i Rrosyidah] Terorisme dalam Pandangan Islam


Nama   : Hariri Ulfa’i Rrosyidah / A2
Nim     : B91217119
Terorisme dalam Islam
Objek Kajian :
1.      Kajian Material : Ilmu Kalam
2.      Kajian Formal : Definisi, bentuk-bentuk, faktor munculnya, dan pandangan Islam tentang     terorisme


Pengertian Teroris dan Terorisme
Terorisme, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata teror berarti usaha menciptakan ketakutan, kengerian, dan kekejaman oleh seseorang atau golongan. Teroris adalah orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut, biasanya untuk tujuan politik sedangkan terorisme adalah penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan (terutama tujuan politik), dan praktek praktek tindakan teror. Jadi, secara bahasa teror disamakan dengan kesewenang-wenangan, kekejaman, kebengisan dan serupa dengan itu. Sedang perbuatan teror dan penggunaan kekerasan dengan maksud menimbulkan ketakutan guna mencapai suatu tujuan (seringkali tujuan politik) disebut terorisme. Teroris adalah orang yang melakukan perbuatan teror sebagaimana yang terkandung dalam pengertian bahasa terorisme.[1]Terorisme memiliki unsur-unsur yaitu tindakan yang disengaja untuk menimbulkan ketakutan, tujuan atau kepentingan yang akan dicapai oleh pembuat ketakutan dengan tindakan itu, korban tindakan itu tidak selalu berkaitan langsung dengan tujuan yang hendak dicapai.
Bentuk-bentuk terorisme antara lain, yang pertama terorisme fisik. Contohnya : peledakan, pengeboman, penculikan, aksi bom bunuh diri, pembajakan, dll. Kedua, terorisme ideologi (pemikiran/pemahaman). Contohnya : bom, pembajakan, pembunuhan, penculikan, penyanderaan.[2]
Faktor-faktor penyebab munculnya terorisme antara lain : jauh dari tuntutan syari’at Allah, sikap ekstrem, jauh dari tuntunan ulama, mengikuti ideologi menyimpang, jahil terhadap tuntunan syari’at dan sedikitnya pemahaman agama. [3] Fenomena terorisme meningkat sejak permulaan dasa warsa 70-an. Terorisme dan teror telah berkembang dalam sengketa ideologi, fanatisme agama, perjuangan kemerdekaan, pemberontakan, gerilya, bahkan juga oleh pemerintah sebagai cara dan sarana menegakkan kekuasaannya.[4]


Pandangan Islam Tentang Terorisme
Allah SWT mengutus nabi Muhammad SAW dengan membawa agama islam di tengah-tengah manusia ini sebagai rahmat, dan merupakan suatu kenikmatan yang besar bagi manusia bukan suatu musibah yang membawa malapetaka. Allah SWT berfirman: Sungguh Allah telah memberi kenikmatan kepada orang-orang mukmin ketika Allah mengutus dikalangan mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata. Dari ayat-ayat tersebut dan masih banyak lagi ayat-ayat yang lain, menerangkan bahwa Nabi Muhammad SAW dan islam yang diserukannya, benar benar membawa rahmat di alam semesta ini, dan mengeluarkan manusia dari gelap gulita (tanpa mengetahui tujuan hidup), ke alam terang benderang, sehingga mengetahui jalan yang lurus, membebaskan dirinya dari kesesatan menuju jalan yang menyelamatkan hidupnya di dunia dan akhirat kelak.
Bahkan sebelum Nabi menyerukan Islam, manusia selalu dalam kekacauan dan permusuhan, sebagaimana peringatan Allah dalam surat Ali Imran : 103 Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu, ketika kamu dahulu(masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara.
Oleh karena itu, seharusnya manusia bersyukur kepada Allah atas diutusnya Nabi Muhammad SAW membawa dinul Islam ini. Karena hanya dengan Islamlah manusia di dunia ini dapat hidup rukun, damai dan saling menebarkan kasih sayang. Dengan mengabaikan Islam, maka dunia akan kacaubalau, terorisme timbul di mana-mana seperti sekarang ini. Agama Islam yang suci ini dibawa oleh Rasulullah yang mempunyai kepribadian yang suci pula, serta memiliki akhlaqul karimah dan sifat-sifat yang terpuji, sebagaimana dijelaskan oleh ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi, antara lain : Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki sifat lemah-lembut serta hati beliau terasa amat berat atas penderitaan yang menimpa pada manusia, maka beliau berusaha keras untuk membebaskan dan mengangkat penderitaan yang dirasakan oleh manusia tersebut. Setelah kita cermati kembali tentang dinul Islam sekaligus pribadi Rasulullah SAW yang diamanati oleh Allah SWT untuk menyebarkan dinul Islam ke seluruh ummat manusia, maka jelas sekali bahwa terorisme sama sekali tidak dikenal, bahkan bertolak belakang dengan ajaran Islam.
Terorisme dengan menggunakan kekerasan, kekejaman serta kebengisan dan cara-cara lain untuk menimbulkan rasa takut dan ngeri pada manusia untuk mencapai tujuan. Sedangkan Islam dengan lemah-lembut, santun, membawa kabar gembira tidak menjadikan manusia takut dan lari, serta membawa kepada kemudahan, tidak menimbulkan kesusahan, dan tidak ada paksaan. Bahkan dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa dalam peperangan pun Nabi SAW berpesan kepada para shahabat, sabda beliau : Hai manusia, janganlah kamu menginginkan bertemu dengan musuh, dan mohonlahkepada Allah agar kalian terlepas dari marabahaya. Apabila kalian bertemu dengan musuh, maka bershabarlah dalam menghadapi mereka, dan ketahuilah bahwasanya surga itu dibawah bayangan pedang”.[5]
Islam itu bukan teroris, karena Islam sebagai agama mengandung makna kedamaian, ketentraman dan cinta kasih sayang kepada semua makhluk. Sedangkan terorisme adalah tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan peradabanyang menimbulkan ancaman serius terhadap kedaulatan negara, bahaya terhadap keamanan, perdamaian dunia serta merugikan kesejahteraan masyarakat.Terorisme adalah salah satu bentuk kejahatan yang diorganisir dengan baik, bersifat transnasional dan digolongkan sebagai kejahatan yang luar biasa yang tidak membedakan sasaran.
Oleh karena itu Islam sangat menentang sikap tersebut, karena sebagai agama, Islam didasarkan pada prinsip-prinsip dasar, dengan yang utama percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta mematuhi aturan-aturan-Nya yang mengatur perilaku manusia dalam segala aspek kehidupan. Dan Islam juga menghargai bahkan memuliakan setiap manusia tanpa harus memandang warna kulit, bahasa, ras atau bahkan agama, Sebagaimana firman-Nya, yang artinya :
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam,Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”.(QS. Al-Israa’ :70)
Oleh karenanya, maka islam melarang setiap umatnya untuk melakukan kekerasan terhadap orang lain dengan mengatasnamakan agama, baik dalam bentuk terror, intimidasi fitnah, dan apalagi pembunuhan. Islam sangat menghormati hak hidup seorang manusia, sehingga melarang mereka yang tidak bersenjata dan musuh, terhadap masyarakat sipil serta harta kekayaan mereka.serangan atas hidup seseorang, apakah dengan membunuh, mengancam, meneror, yang menjadikan orang takut seperti kasus-kasus terorisme belakangan ini adalah merupakan serangan terhadap hak hidup seluruh manusia. [6] Agama Islam mengajarkan etos kemanusiaan yang sangat menekankan kemanusiaan universal. Islam menganjurkan umatnya untuk berjuang mewujudkan perdamaian, keadilan, dan kehormatan, akan tetapi, perjuangan itu tidak harus dilakukan dengan cara-cara kekerasan atau terorisme. Dengan kata lain, untuk mencapai suatu tujuan yang baik sekali pun Islam tidak memperkenankan menghalalkan segala cara apalagi cara-cara kekerasan.[7]

Premis :
  1. Teroris adalah orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut untuk tujuan tertentu
  2. Korban dari tindakan teroris tidak selalu berkaitan langsung dengan tujuan yang hendak dicapai
  3. Islam bukan teroris, karena Islam sebagai agama mengandung makna kedamaian, ketentraman dan cinta kasih sayang kepada semua makhluk


Kesimpulan :
Teroris adalah orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut untuk tujuan tertentu. Terorisme memiliki unsur-unsur tindakan yang disengaja untuk menimbulkan ketakutan, tujuan atau kepentingan yang akan dicapai oleh pembuat ketakutan dengan tindakan itu, korban tindakan itu tidak selalu berkaitan langsung dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam pandangan agama Islam, Islam bukanlah teroris, karena Islam merupakan agama yang mengandung makna kedamaian, ketentraman dan cinta kasih sayang kepada semua makhluk. Islam menganjurkan umatnya untuk berjuang mewujudkan perdamaian, keadilan, dan kehormatan, akan tetapi, perjuangan itu tidak harus dilakukan dengan cara-cara kekerasan atau terorisme. Dengan kata lain, untuk mencapai suatu tujuan yang baik sekali pun Islam tidak memperkenankan menghalalkan segala cara apalagi cara-cara kekerasan.





[2] http://makalahislamdanterorisme.blogspot.com/ diakses tanggal 14 Juni 2019 pada pukul  14.25
[3] http://rokhis.blogspot.com/2015/01/makalah-islam-dan-terorisme.html diakses tanggal 14 Juni 2019 pada pukul  13.39
[6] http://makalahislamdanterorisme.blogspot.com/ diakses tanggal 14 Juni 2019 pada pukul  13.08