Nama : Hariri Ulfa’i Rrosyidah / A2
Nim : B91217119
Terorisme dalam Islam
Objek Kajian :
1. Kajian Material
: Ilmu Kalam
2. Kajian
Formal : Definisi, bentuk-bentuk, faktor munculnya, dan pandangan Islam tentang
terorisme
Pengertian Teroris dan
Terorisme
Terorisme,
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata teror berarti usaha menciptakan
ketakutan, kengerian, dan kekejaman oleh seseorang atau golongan. Teroris
adalah orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut, biasanya
untuk tujuan politik sedangkan terorisme adalah penggunaan kekerasan untuk
menimbulkan ketakutan dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan (terutama tujuan
politik), dan praktek praktek tindakan teror. Jadi, secara bahasa teror
disamakan dengan kesewenang-wenangan, kekejaman, kebengisan dan serupa dengan
itu. Sedang perbuatan teror dan penggunaan kekerasan dengan maksud menimbulkan
ketakutan guna mencapai suatu tujuan (seringkali tujuan politik) disebut
terorisme. Teroris adalah orang yang melakukan perbuatan teror sebagaimana yang
terkandung dalam pengertian bahasa terorisme.[1]Terorisme
memiliki unsur-unsur yaitu tindakan yang disengaja untuk menimbulkan ketakutan,
tujuan atau kepentingan yang akan dicapai oleh pembuat ketakutan dengan
tindakan itu, korban tindakan itu tidak selalu berkaitan langsung dengan tujuan
yang hendak dicapai.
Bentuk-bentuk terorisme
antara lain, yang pertama terorisme fisik. Contohnya : peledakan,
pengeboman, penculikan, aksi bom bunuh diri, pembajakan, dll. Kedua, terorisme ideologi
(pemikiran/pemahaman). Contohnya : bom, pembajakan, pembunuhan, penculikan, penyanderaan.[2]
Faktor-faktor penyebab
munculnya terorisme antara lain : jauh dari tuntutan syari’at Allah, sikap
ekstrem, jauh dari tuntunan ulama, mengikuti ideologi menyimpang, jahil
terhadap tuntunan syari’at dan sedikitnya pemahaman agama. [3] Fenomena
terorisme meningkat sejak permulaan dasa warsa 70-an. Terorisme dan teror telah
berkembang dalam sengketa ideologi, fanatisme agama, perjuangan kemerdekaan,
pemberontakan, gerilya, bahkan juga oleh pemerintah sebagai cara dan sarana
menegakkan kekuasaannya.[4]
Pandangan
Islam Tentang Terorisme
Allah SWT mengutus nabi Muhammad SAW dengan membawa agama islam di
tengah-tengah manusia ini sebagai rahmat, dan merupakan suatu kenikmatan yang
besar bagi manusia bukan suatu musibah yang membawa malapetaka. Allah SWT
berfirman: Sungguh Allah telah memberi kenikmatan kepada orang-orang mukmin
ketika Allah mengutus dikalangan mereka seorang rasul dari golongan mereka
sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah membersihkan (jiwa)
mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan sesungguhnya
sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata. Dari
ayat-ayat tersebut dan masih banyak lagi ayat-ayat yang lain, menerangkan bahwa
Nabi Muhammad SAW dan islam yang diserukannya, benar benar membawa rahmat di
alam semesta ini, dan mengeluarkan manusia dari gelap gulita (tanpa mengetahui
tujuan hidup), ke alam terang benderang, sehingga mengetahui jalan yang lurus,
membebaskan dirinya dari kesesatan menuju jalan yang menyelamatkan hidupnya di
dunia dan akhirat kelak.
Bahkan sebelum Nabi menyerukan Islam, manusia selalu dalam
kekacauan dan permusuhan, sebagaimana peringatan Allah dalam surat Ali Imran :
103 Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu, ketika kamu dahulu(masa jahiliyah)
bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena
nikmat Allah orang-orang yang bersaudara.
Oleh karena itu, seharusnya manusia bersyukur kepada Allah atas diutusnya
Nabi Muhammad SAW membawa dinul Islam ini. Karena hanya dengan Islamlah manusia
di dunia ini dapat hidup rukun, damai dan saling menebarkan kasih sayang.
Dengan mengabaikan Islam, maka dunia akan kacaubalau, terorisme timbul di
mana-mana seperti sekarang ini. Agama Islam yang suci ini dibawa oleh
Rasulullah yang mempunyai kepribadian yang suci pula, serta memiliki akhlaqul
karimah dan sifat-sifat yang terpuji, sebagaimana dijelaskan oleh ayat-ayat
Al-Qur’an dan hadits Nabi, antara lain : Maka disebabkan rahmat dari Allah lah
kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Sesungguhnya
telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki sifat
lemah-lembut serta hati beliau terasa amat berat atas penderitaan yang menimpa
pada manusia, maka beliau berusaha keras untuk membebaskan dan mengangkat
penderitaan yang dirasakan oleh manusia tersebut. Setelah kita cermati kembali
tentang dinul Islam sekaligus pribadi Rasulullah SAW yang diamanati oleh Allah
SWT untuk menyebarkan dinul Islam ke seluruh ummat manusia, maka jelas sekali
bahwa terorisme sama sekali tidak dikenal, bahkan bertolak belakang dengan
ajaran Islam.
Terorisme dengan menggunakan kekerasan, kekejaman serta kebengisan dan
cara-cara lain untuk menimbulkan rasa takut dan ngeri pada manusia untuk mencapai
tujuan. Sedangkan Islam dengan lemah-lembut, santun, membawa kabar gembira tidak
menjadikan manusia takut dan lari, serta membawa kepada kemudahan, tidak
menimbulkan kesusahan, dan tidak ada paksaan. Bahkan dalam suatu riwayat
dijelaskan bahwa dalam peperangan pun Nabi SAW berpesan kepada para shahabat,
sabda beliau : Hai manusia, janganlah kamu menginginkan bertemu dengan musuh,
dan mohonlahkepada Allah agar kalian terlepas dari marabahaya. Apabila kalian
bertemu dengan musuh, maka bershabarlah dalam menghadapi mereka, dan ketahuilah
bahwasanya surga itu dibawah bayangan pedang”.[5]
Islam itu bukan
teroris, karena Islam sebagai agama mengandung makna kedamaian, ketentraman dan
cinta kasih sayang kepada semua makhluk. Sedangkan terorisme adalah tindakan
kejahatan terhadap kemanusiaan dan peradabanyang menimbulkan ancaman serius
terhadap kedaulatan negara, bahaya terhadap keamanan, perdamaian dunia serta
merugikan kesejahteraan masyarakat.Terorisme adalah salah satu bentuk kejahatan
yang diorganisir dengan baik, bersifat transnasional dan digolongkan sebagai
kejahatan yang luar biasa yang tidak membedakan sasaran.
Oleh karena itu Islam
sangat menentang sikap tersebut, karena sebagai agama, Islam didasarkan pada
prinsip-prinsip dasar, dengan yang utama percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa,
serta mematuhi aturan-aturan-Nya yang mengatur perilaku manusia dalam segala aspek
kehidupan. Dan Islam juga menghargai bahkan memuliakan setiap manusia tanpa
harus memandang warna kulit, bahasa, ras atau bahkan agama, Sebagaimana
firman-Nya, yang artinya :
“Dan sesungguhnya telah
Kami muliakan anak-anak Adam,Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami
beri rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan yang sempurna
atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”.(QS. Al-Israa’ :70)
Oleh karenanya, maka
islam melarang setiap umatnya untuk melakukan kekerasan terhadap orang lain
dengan mengatasnamakan agama, baik dalam bentuk terror, intimidasi fitnah, dan
apalagi pembunuhan. Islam sangat menghormati hak hidup seorang manusia, sehingga melarang
mereka yang tidak bersenjata dan musuh, terhadap masyarakat sipil serta harta
kekayaan mereka.serangan atas hidup seseorang, apakah dengan membunuh,
mengancam, meneror, yang menjadikan orang takut seperti kasus-kasus terorisme
belakangan ini adalah merupakan serangan terhadap hak hidup seluruh manusia. [6] Agama
Islam mengajarkan etos kemanusiaan yang sangat menekankan kemanusiaan
universal. Islam menganjurkan umatnya untuk berjuang mewujudkan perdamaian,
keadilan, dan kehormatan, akan tetapi, perjuangan itu tidak harus dilakukan
dengan cara-cara kekerasan atau terorisme. Dengan kata lain, untuk mencapai
suatu tujuan yang baik sekali pun Islam tidak memperkenankan menghalalkan
segala cara apalagi cara-cara kekerasan.[7]
Premis :
- Teroris adalah orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut untuk tujuan tertentu
- Korban dari tindakan teroris tidak selalu berkaitan langsung dengan tujuan yang hendak dicapai
- Islam bukan teroris, karena Islam sebagai agama mengandung makna kedamaian, ketentraman dan cinta kasih sayang kepada semua makhluk
Kesimpulan :
Teroris adalah orang
yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut untuk tujuan tertentu. Terorisme
memiliki unsur-unsur tindakan yang disengaja untuk menimbulkan ketakutan,
tujuan atau kepentingan yang akan dicapai oleh pembuat ketakutan dengan
tindakan itu, korban tindakan itu tidak selalu berkaitan langsung dengan tujuan
yang hendak dicapai. Dalam pandangan agama Islam, Islam bukanlah teroris,
karena Islam merupakan agama yang mengandung makna kedamaian, ketentraman dan
cinta kasih sayang kepada semua makhluk. Islam
menganjurkan umatnya untuk berjuang mewujudkan perdamaian, keadilan, dan
kehormatan, akan tetapi, perjuangan itu tidak harus dilakukan dengan cara-cara
kekerasan atau terorisme. Dengan kata lain, untuk mencapai suatu tujuan yang
baik sekali pun Islam tidak memperkenankan menghalalkan segala cara apalagi
cara-cara kekerasan.
[1] http://abiavisha.blogspot.com/2013/03/perspektif-islam-tentang-terorisme.html
diakses tanggal 14 Juni 2019 pada pukul 13.31
[2] http://makalahislamdanterorisme.blogspot.com/
diakses tanggal 14 Juni 2019 pada pukul 14.25
[3] http://rokhis.blogspot.com/2015/01/makalah-islam-dan-terorisme.html
diakses tanggal 14 Juni 2019 pada pukul 13.39
[4] http://ijalkasela.blogspot.com/2012/03/makalah-ppkn-islam-dan-terorisme.html
diakses tanggal 14 Juni 2019 pada pukul 13.45
[5] https://www.researchgate.net/publication/328162575_ISLAM_DAN_TERORISME
diakses tanggal 14 Juni 2019 pada pukul 13.22
[6] http://makalahislamdanterorisme.blogspot.com/
diakses tanggal 14 Juni 2019 pada pukul 13.08
[7] https://media.neliti.com/media/publications/43185-ID-pandangan-agama-islam-mengenai-terorisme-kekerasan-dan-jihad.pdf
diakses tanggal 14 Juni 2019 pada pukul 13.25