Firdha
Ayu Nur Safitri/B01217019 /A2
Aliran
Asy’ariyah
Objek Kajian Material : Ilmu
Kalam
Objek Kajian
Formal : Ilmu Kalam dalam Pengertian, Tokoh dan Doktrin Ajaran Aliran
Asy’ariyyah
A.
Pengertian Aliran Asy'ariyah.
Aliran
Asy'ariyah adalah paham akidah yang mana di nisbatkan kepada Abul Hasan
Al-Asy'ari. Nama lengkapnya adalah Abul Hasan Ali Ismail Bin Abi Basyar Ishaq
Bin Salim Bin Ismail Bin Abdillah Bin Musa Bin Bilal Bin Abi Burdah Amir Bin
Abi Musa Al-Asy'ari. Kelompok Asy'ariyah menisbahkan pada namanya sehingga
dengan demikian ia menjadi pendiri madzhab Asy'ariyah.
Asy'ariyah
mengambil dasar keyakinan dari kulla bilyah,yaitu pemikiran dari Abu Muhammad
Bin Kullah dalam meyakini sifat-sifat Allah. Kemudian mengedepankan akal diatas
tekstual ayat dalam memahami Al-qur'an dan Hadits. Aliran Asy'ariyah disebut
juga sebagai aliran Ahli Sunnah yang dimana kemunculannya mengatasi berbagai
faham yang berkembang di kalangan umat islam dan menjadi penengah berbagai
persoalan pemikiran umat.
B.
Tokoh-tokoh Aliran Asy'ariyah
Tokoh-tokoh
besar yang mempunyai andil dalam menyebarluaskan dan memperkuat madzhab ini
adalah sebagai berikut:
1.
Abu
Hamid Al-Ghazali
Nama lengkapnya adalah Muhammad Bin
Ahmad Al-Ghazali,lahir di thus pada tahun 450 H.Al-Ghazali adalah tokoh islam
yang beraliran Ahli sunnah wal jama'ah paham teologi yang dimajukan boleh
dikatakan tidak berbeda dengan paham-paham Asy'ari.Menurut Al-Ghazali Allah
adalah satu-satunya sebab bagi alam. Ia ciptakan dengan kehendak dan kekuasaannya,karena
kehendak Allah adalah sebab bagi segala yang ada.
2.
Al-Qodhi
Abu Bakar Al-Baqillani
Nama lengkapnya adalah Muhammad Bin
Thayyib Bin Muhammad Bin Ja'far Bin Al-Qasim,beliau ahli ushul fikih,lahir di
bashrah dan menetap di bagdad. Menurut Al-Baqillani Tuhan adalah gerak yang
terdapat pada diri manusia,adapun bentuk atau sifat dari gerak tersebut
dihasilkan oleh manusia sendiri.
3.
Al-Imam
Al-Haramaen Al-Juwaini
Nama lengkapnya adalah Abu Al-Ma'ali
Abd Al-Malik Bin Abu Muhammad Abdullah Bin Yusuf Bin Abdullah Bin Yusuf Bin
Muhammad Bin Hayyuyah Al-juwaini.Menurut nya bahwa tangan Tuhan harus diartikan
kekuasaan Tuhan. Mata Tuhan diartikan penglihatan Tuhan. Dan wajah Tuhan
diartikan wujud Tuhan. Dan duduk di atas tahta kerajaan diartikana Tuhan berkuasa
dan maha tinggi.
4.
As-Sanusi
Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah
Muhammad Bin Yusuf. Ajarannya yaitu membahas sifat wajib,mustahil,dan jaiz
Allah serta 4 sifat wajib dan muntasil rasul.
C.
Doktrin Ajaran Aliran Asy'ariyah
1.
Tuhan
dan sifat-sifatnya
Tuhan memiliki sifat sebagaimana
disebut di dalam Al-Qur'an,yang disebut sebagai sifat-sifat yang
azali,qadim,dan berdiri di atas zat tuhan.
2.
Keadilan
Allah itu adil, Dia harus menyiksa
orang yang salah dan memberi pahala kepada orang yang berbuat baik. Menurutnya,
Allah tidak memiliki keharusan apapun karena ia adalah penguasa mutlak.
3.
Qadimnya
Al-Qur'an
Al-Asy'ari dihadapkan pada dua
pandangan ekstrim dalam persoalan qadimnya Al-Qur'an. Mu'tazilah yang
mengatakan bahwa Al-qur'an di ciptakan oleh makhluk sehingga tidak qadim, serta
pandangan madzhab hambali menyatakan bahwa Al-Qur'an adalah kalam Allah. Zahiriyah
bahkan berpendapat bahwa semua huruf, kata,dan bunyi Al-Qur'an adalah
qadim, Sedangkan Asy'ari berpendapat
bahwa walaupun Al-Qur'an terdiri atas kata-kata,huruf dan bunyi, semua itu
tidak melekat pada esensi Allah dan karenanya tidak qadim.
4.
Melihat
Allah
Al-Asy'ari mengatakan bahwa Allah itu dapat dilihat di akhirat,tetapi
tidak dapat digambarkan. Kemungkinan ru'yat dapat terjadi manakala Allah
sendiri yang menyebabkan dapat dilihat atau bilaman ia menciptakan manusia
untuk melihat-Nya.
5.
Kedudukan
orang yang berdosa
Al-Asy'ari berpendapat bahwa orang
mukmin yang berbuat dosa besar adalah orang mukmin yang fasik,seabab iman tidak
mungkin menghilang karena dosa selain kufr.
6.
Kebebasan
dalam berkehendak
Al-Asy'ari menyatakan bahwa manusia
tidak berkuasa menciptakan sesuatu, tetapi berkuasa untuk memperoleh sesuatu
perbuatan.
7.
Akal
dan Wahyu dan kriteria baik dan buruk
Al-Asy'ari mengutamakan wahyu, sementara
mu'tazilah mengutamakan akal. Al-Asy'ari berpendapat bahwa baik dan buruk harus
berdasarkan pada wahyu, sedangkan mu'tazilah mendasarkan pada akal.
Premis 1 :
Aliran Asy'ariyah adalah paham
akidah yang mana di nisbatkan kepada Abul Hasan Al-Asy'ari, dan diseebut
sebagai pendiri aliran Asy’ariyah. Serta mengambil dasar keyakinan dari kulla
bilyah, yaitu pemikiran dari Abu Muhammad Bin Kullah dalam meyakini sifat-sifat
Allah, Kemudian mengedepankan akal diatas tekstual ayat dalam memahami
Al-qur'an dan Hadits.
Premis 2 :
Adapun tokoh-tokoh besar yang
berperan dalam penyebaran aliran ini diantaranya : Abu Hamid Al-Ghazali, Al-Qodhi
Abu Bakar Al-Baqillani, Al-Imam Al-Haramaen Al-Juwaini, As-Sanusi.
Premis 3 :
Doktrin ajaran dari aliran
asy-ariyah yakni : Tuhan dan sifat-sifatnya (sifat-sifat yang azali,qadim,dan
berdiri di atas zat tuhan), Keadilan (Allah itu Adil, Allah tidak memiliki
keharusan apapun karena ia adalah penguasa mutlak), Qadimnya Al-Qur'an (Al-Asy'ari
dihadapkan pada dua pandangan ekstrim dalam persoalan qadimnya Al-Qur'an, Mu'tazilah
yang mengatakan bahwa Al-qur'an di ciptakan oleh makhluk sehingga tidak qadim, serta
pandangan madzhab hambali menyatakan bahwa Al-Qur'an adalah kalam Allah. Zahiriyah
bahkan berpendapat bahwa semua huruf, kata,dan bunyi Al-Qur'an adalah qadim,
sedangkan Asy'ari berpendapat bahwa walaupun Al-Qur'an terdiri atas
kata-kata,huruf dan bunyi, semua itu tidak melekat pada esensi Allah dan
karenanya tidak qadim), Melihat Allah (Al-Asy'ari mengatakan bahwa Allah itu dapat dilihat di akhirat,tetapi
tidak dapat digambarkan), Kedudukan orang yang berdosa (Al-Asy'ari berpendapat
bahwa orang mukmin yang berbuat dosa besar adalah orang mukmin yang fasik), Kebebasan
dalam berkehendak (manusia tidak berkuasa menciptakan sesuatu, tetapi berkuasa
untuk memperoleh sesuatu perbuatan), Akal dan Wahyu dan kriteria baik dan buruk
(Al-Asy'ari berpendapat bahwa baik dan buruk harus berdasarkan pada wahyu, sedangkan
mu'tazilah mendasarkan pada akal).
Konklusi :
Nama
Asy'ariyah diambil dari nama Abu Al-Hasan Ali Bin Ismail Al-Asy'ari yang
dilahirkan di Bashrah. Aliran Asy'ariyah istialah lain dari Ahlu sunnah
waljama'ah merupakan salah satu dari beberapa aliran kalam. Aliran Asy'ariyah
menjadi penengah antara aliran jabariyah dan mu'tazilah, karena perbuatan
manusia mempunyai kehendak dan daya. Asy'ariyah juga menegaskan bahwa perbuatan
dosa besar tidaklah kafir dan tidak pula gugur ke islamannya. Apabila pelaku
dosa meninggal sebelum bertobat maka tergantung kebijakan dari Allah. Bilamana
mendapat syafaat dari Nabi muhammad maka bisa saja mengampuni dosanya,sehingga
terbebas dari siksa neraka atau sebaliknya mendapat siksa.
Asy'ariyah
percaya bahwa fungsi akal adalah sebatas mengetahui hal-hal yang
konkrit,sedangkan wahyu memberi informasi tentang hal-hal yang lebih luas
termasuk soal metafisika.