Nim: B91217076
Radikalisme
Sejarah Radikalisme
Dalam catatan sejarah radikalisme Islam semakin menggeliat pada pasca kemerdekaan hingga pasca reformasi, Sejak Kartosuwirjo memimpin operasi 1950-an di bawah bendera Darul Islam (DI). Sebuah gerakan politik dengan mengatasnamakan agama, justifikasi agama dan sebagainya. Dalam sejarahnya gerakan ini akhirnya dapat digagalkan, akan tetapi kemudian gerakan ini muncul kembali pada masa pemerintahan Soeharto, hanya saja bedanya, gerakan radikalisme di era Soeharto sebagian muncul atas rekayasa oleh militer atau melalui intelijen melalui Ali Moertopo dengan Opsusnya, ada pula Bakin yang merekayasa bekas anggota DI/TII, sebagian direkrut kemudian disuruh melakukan berbagai aksi seperti Komando Jihad, dalam rangka memojokkan Islam. Setelah itu sejak jatuhnya Soeharto, ada era demokratisasi dan masa-masa kebebasan, sehingga secara tidak langsung memfasilitasi beberapa kelompok radikal ini untuk muncul lebih nyata, lebih militan dan lebih vokal, ditambah lagi dengan liputan media, khususnya media elektronik, sehingga pada akhirnya gerakan ini lebih tanpak.
Dalam konstelasi politik Indonesia, masalah radikalisme Islam makin besar karena pendukungnya juga makin meningkat. Akan tetapi gerakan-gerakan ini lambat laun berbeda tujuan, serta tidak mempunyai pola yang seragam. Ada yang sekedar memperjuangkan implementasi syariat Islam tanpa keharusan mendirikan negara
Islam, namun ada pula yang memperjuangkan berdirinya Negara Islam Indonesia, di samping yang memperjuangkan berdirinya kekhalifahan Islam, pola organisasinya pun beragam, mulai dari gerakan moral ideologi seperti Majelis Mujahidin Indonesia dan
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sampai kepada gaya militer seperti Laskar Jihad, dan FPI.
Di sisi lain, radikalisme adalah suatu paham yang dibuat buat oleh sekelompok orang yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Namun bila dilihat dari sudut pandang keagamaan dapat diartikan sebagai paham keagamaan yang mengacu pada fondasi agama yang sangat mendasar dengan fanatisme keagamaan yang sangat tinggi, sehingga tidak
jarang penganut dari paham / aliran tersebut menggunakan kekerasan kepada orang yang berbeda paham/aliran untuk mengaktualisasikan paham keagamaan yang dianut dan
dipercayainya untuk diterima secara paksa.
Objek Formal: Ilmu Kalam
Objek Material: Radikalisme berasal dari bahasa Latin radix yang berarti akar. Maksudnya yakni berpikir secara mendalam terhadap sesuatu sampai ke akarakarnya. Merupakan istilah yang digunakan pada akhir abad ke-18 untuk pendukung gerakan radikal . Radikalisme merupakan paham atau aliran yang mengingikan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis. Esensi radikalisme adalah konsep sikap jiwa dalam mengusung perubahan. Sementara itu Radikalisme Menurut Wikipedia adalah suatu paham yang dibuat-buat oleh sekelompok orang yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Adapun yang dimaksud dengan radikalisme adalah gerakan yang berpandangan kolot dan sering menggunakan kekerasan dalam mengajarkan keyakinan mereka. Sementara Islam merupakan agama kedamaian. Islam tidak pernah membenarkan praktek penggunaan kekerasan dalam menyebarkan agama, paham keagamaan serta paham politik.
Perilaku kekerasan merupakan respons terhadap kegagalan atau tatanan sosio-politik yang ada. Kelompok pelaku kekerasan berupaya agar ideologi mereka menjadi satu-satunya alternatif yang dapat menggantikan tatanan yang ada. Harapannya adalah dapat mengentaskan manusia dari modernitas yang membuatnya tercerabut dari nilai-nilai agama. Amarah yang diekspresikan dengan kekerasan adalah reaksi terhadap kondisikondisi sosial tertentu yang diketahui dapat diubah menjadi lebih baik, namun tidak dilakukan perubahan untuk itu. Oleh karena itu, muncullah ideologi dunia ketiga. Dalam konteks gerakan Islam radikal, ideologi penyatuan dunia Islam dalam naungan Khilafah Islamiyah, sesungguhnya juga muncul sebagai respons terhadap ideologi-ideologi modern yang tidak mampu menyelesaikan permasalahan hidup manusia. Secara internal agama, fenomena kekerasan agama bisa terjadi karena merupakan respons terhadap penyimpangan ajaran agama yang dilakukan oleh sekelompok orang. Oleh karena itu, dalam perspektif kelompok tertentu, jalan kekerasan harus dilakukan untuk memaksa dalam rangka melakukan pemurnian kembali agama yang telah terasuki penyakit tahayul, bid‟ah dan khurafat. Padahal, untuk menganut ajaran Islam sendiri tidak ada paksaan di dalamnya.
PREMIS
1. Radikalisme adalah suatu paham yang dibuat buat oleh sekelompok orang yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan cara-cara kekerasan.
2. Masalah radikalisme Islam makin besar karena pendukungnya juga makin meningkat.
3. Sejarah radikalisme Islam semakin menggeliat pada pasca kemerdekaan hingga pasca reformasi.
4. Dalam sejarahnya gerakan ini akhirnya dapat digagalkan, akan tetapi kemudian gerakan ini muncul kembali pada masa pemerintahan Soeharto, hanya saja bedanya, gerakan radikalisme di era Soeharto sebagian muncul atas rekayasa oleh militer atau melalui intelijen melalui Ali Moertopo dengan Opsusnya, ada pula Bakin yang merekayasa bekas anggota DI/TII,
KONKLUSI
Radikalisme adalah gerakan yang berpandangan kolot dan sering menggunakan kekerasan dalam mengajarkan keyakinan mereka. Perilaku kekerasan merupakan respons terhadap kegagalan atau tatanan sosio-politik yang ada. Kelompok pelaku kekerasan berupaya agar ideologi mereka menjadi satu-satunya alternatif yang dapat menggantikan tatanan yang ada. Harapannya adalah dapat mengentaskan manusia dari modernitas yang membuatnya tercerabut dari nilai-nilai agama.
DAFTAR PUSTAKA
A Faiz Yunus. Radikalisme, Liberalisme dan Terorisme:Pengaruhnya Terhadap Agama Islam. Jurnal StudiAl-Quran; Membangun Tradisi Berfikir Qurani. Vol. 13 , No. I , Tahun 2017 doi.org/10.21009/JSQ.013.1.06.
Asrori, Ahmad. Radikalisme Di Indonesia: Antara Historisitas dan Antrorisitas. Kalam: Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam. Volume 9, Nomor 2, Desember 2015.
Zuly Qodir, Radikalisme Agama di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014),
hlm.117.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Radikalisme_(sejarah)