Kelas : A2
NIM : B91217123
Objek Kajian : Ilmu Kalam
Objek Material : Ikhwanul Muslimin
IKHWANUL MUSLIMIN
Sejarah Berdirinya Ikhwanul Muslimin
Setelah runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani pada tahun 1924, pasca perang dunia pertama, hampir semua negara Arab jatuh ke tangan penjajah Barat. Umat Islam pun mulai tercabik-cabik oleh kekuatan imperialisme Barat. Dalam kondisi dunia Islam seperti itulah, seorang pemuda bernama Hasan bersama beberapa orang sahabatnya mendirikan cikal bakal gerakan “Ikhwanul Muslimun”.
Hasan Al-Banna lahir di Al-Mahmudiyah, sebuah kota kecil di Mesir, pada 14 Oktober 1906. Ayah beliau, Ahmad Abdurahman As-Sa’ati, bekerja sebagai tukang arloji tetapi juga merupakan ulama terkenal karena karya besarnya Fathur Rabbani dan Bulughul Amani. Ini kitab besar yang memberi penjelasan tentang musnad Imam Ahmad yang mencakup ribuan hadits.
Hasan kecil mendapat pendidikan awal melalui kedua orangtuanya. Ruh Alquran telah tertanam dalam jiwanya sejak kecil. Sehingga keberanian untuk menyampaikan sesuatu yang hak dan mencegah hal yang munkar telah tumbuh semenjak remajanya. Di usianya yang masih remaja, Hasan telah menunjukkan kepiawaiannya dalam memimpin dan berorganisasi. Bersama beberapa kawan sekolahnya, ia mendirikan perkumpulan “Akhlaq Adabiyyah” yang tujuannya bagaimana menjaga akhlak dan adab yang baik. Aktivitas mereka, yaitu saling menasihati di antara sesama anggota untuk berakhlak mulia, di samping menghimpun dana bagi kaum fakir miskin.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, Pemuda Hasan melanjutkan sekolahnya di Perguruan Darul Ulum Kairo selama empat tahun.Sesudah lulus, ia ditugaskan mengajar sekolah dasar di Ismailiyyah. Di kota kecil inilah Hasan membangun gerakan dakwah IM. Gerakan Ikhwan memulai kiprahnya, semenjak Maret 1928. Tujuan gerakan IM, sebagaimana dikemukakan Hasan Al-Banna adalah menyampaikan risalah Islam secara benar dan jelas kepada seluruh manusia pada umumnya dan kaum muslim khususnya. Al-Ikhwan berupaya menyatukan hati umat muslim dengan landasan yang satu, yaitu Islam.
Selain itu, mereka ingin membebaskan negeri-negeri muslimin dari kungkungan kaum penjajah. Mereka juga berupaya sekuat tenaga menegakkan negara yang merealisasikan hukum-hukum Islam di tengah rakyatnya, serta mampu menyampaikan misi dan risalah Islam ke luar negeri.
Pada awalnya, gerakan dakwah Al-Banna dan Ikhwannya sama seperti gerakan lainnya, yakni lebih terfokus pada pembinaan masyarakat untuk kembali kepada Islam melalui mimbar mesjid dan sarana dakwah lainnya. Tapi gerakan Ikhwan mempunyai keunikan tersendiri. Dakwah yang mereka lakukan tidak hanya kokoh di mesjid-mesjid, tetapi melebar ke tempat-tempat umum, seperti sekolah-sekolah, pasar-pasar, pabrik-pabrik, kantor-kantor bahkan di warung kopi (maqha) tempat berkumpulnya orang-orang untuk melepas kepenatan.
Nama Al-Banna yang melekat pada Hasan adalah pemberian sahabat-sahabatnya disebabkan keutamaan pribadi beliau sebagai muassis dan pembangun jamaah dakwah. Nama gerakan Al-Ikhwanul Muslimun lahir begitu saja. Ketika Imam Hasan Al-Banna ditanya oleh para sahabatnya tentang nama gerakannya, beliau menjawab “Kita semua adalah Umat Islam dan Umat Islam itu pada hakikatnya bersaudara, jadi kita adalah “Al-Ikhwanul Muslimun (Persaudaraan Islam)”.
Sejak saat itu, pengikut Hasan Al-Banna menamakan Al-Ikhwanul Muslimun bagi organisasi mereka. Mereka tidak membangga-banggakan nama kelompoknya ini karena tujuan mereka adalah mengajak kepada Islam. Imam Hasan Al-Banna sendiri pernah berkata, “Kam minna wa laisa fiina wa kam fiina wa laisa minna” (Berapa banyak orang dari kita tetapi tidak bersama kita dan berapa banyak orang yang bersama kita, tetapi belum termasuk golongan kita). Hasan Al-Banna sendiri sangat mengutamakan kesatuan Umat. Beliau selalu berpesan pada pengikutnya agar berpegang pada prinsip, “Nata’awan fimaa ittaqnaa, wanataa’dzar fimaa ikhtalafnaa” (Kita bekerja sama pada hal yang kita sepakati dan bertoleransi terhadap hal-hal yang kita berbeda).
Ideologi Ikhwanul Muslimin
Siapakah Ikhwanul Muslimin?
Didirikan pertama kali di Mesir pada tahun 1928 oleh cendekiawan Islam bernama Hassan Al-Bana. Ikhwanul Muslimin merupakan kelompok Islam dan partai politik tertua di wilayah Arab. Namun, di sejumlah negara keberadaan IM justru dilarang. Misi IM ialah agar sistem pemerintahan Islam secara universal dapat menerapkan hukum dan ajaran Islam dalam bernegara.
Apa pandangan kelompok yang dianut Ikhwanul Muslimin? Ikhwanul Muslimin fokus pada reformasi sistem politik di dunia Arab. Pemikirannya mencakup gagasan aktivisme politik, tanggung jawab sosial, mengorganisir kegiatan amal, serta program dukungan sosial untuk mereka yang berpenghasilan rendah.
Kendati demikian, ada beberapa perubahan dalam penerapan idelogi sejak beberapa tahun terakhir. Akibat dari pergeseran pergerakan dari kelompok nasionalis menjadi kelompok terlarang. Sehingga, memaksa IM beroperasi di bawah tanah. Akan tetapi, para kadet tetap berpegang pada cita-cita untuk mendirikan sistem pemerintahan Islam.
Gerakan Ikhwanul Muslimin di Dunia Islam
Siapakah pemimpin Ikhwanul Muslim saat ini? Pemimpin tertinggi Ikhwanul Muslimin di Mesir adalah Mohamed Badie. Saat ini dia dipenjara dan dijatuhi hukuman seumur hidup serta hukuman mati karena berbagai tuduhan.
Ikhwanul Muslimin ikut berjuang melawan penjajahan. Pada masa-masa awal di Mesir, IM aktif terlibat dalam perjuangan melawan penjajahan Inggris. IM juga bekerja sama dengan Gerakan Free Officers untuk melepaskan Mesir dari sistem monarki.
Namun, perselisihan mulai muncul antara dua kelompok ketika Free Officers yang dipimpin oleh Gamal Abdul Nasser memilih untuk mendirikan sebuah negara sosialis sekuler. IM lantas menentang keras sistem tersebut.
Pada tahun 1950-an, Sayed Qutb tokoh IM terkemuka dipenjara lantaran tuduhan upaya pembunuhan terhadap Gamal Abdel Nasser. Saat masa-masa penahanan Sayed Qutb banyak menulis buku yang menganjurkan perlawanan terhadap rezim Mesir saat itu. Qutb akhirnya dieksekusi pada tahun 1966, namun tulisannya tetap dipelajari oleh banyak pejuang Islam.
Ikhwanul Muslimin fokus pada reformasi sistem politik di dunia Arab. Pemikirannya mencakup gagasan aktivisme politik, tanggung jawab sosial, mengorganisir kegiatan amal, serta program dukungan sosial untuk mereka yang berpenghasilan rendah.
, partai Ennahda Tunisia (partai Islam yang diilhami oleh IM) memenangkan pemilu pertama setelah penggulingan Presiden Zine El Abidine Ben Ali.
Pada tahun 2012, Ikhwanul Muslimin mencalonkan presidennya di Mesir. Mohamed Mursi memenangkan pemilihan tersebut dan merupakan pemimpin demokratis pertama di Mesir sampai adanya kudeta oleh angkatan bersenjata Mesir pada tahun 2013. Sehingga Mursi dipenjara bersama kader-kader IM.
Front Aksi Islam cabang partai IM di Yordania hingga sebelum pemutusan hubungan dengan partai induknya pada tahun 2013, berhasil menduduki jumlah kursi terbanyak di parlemen Yordania.
Di negara manakah Ikhwanul Muslimin aktif? Selain di Mesir, Ikhwanul Muslimin juga berkembang di sejumlah negara di Timur Tengah. Ada beberapa partai yang dinilai terinspirasi dari gagasan IM yang berdiri di sejumlah negera Arab. Diantaranya, Hamas di Palestina, partai Ennahda di Tunisia, Gerakan Konstitusional Islam di Kuwait. Sementara di Yordania, Ikhwanul Muslimin memiliki sayap politik bernama Front Aksi Islam. Namun hubungan mereka putus setelah kudeta Mesir tahun 2013. Di Bahrain, sayap politik IM dikenal dengan nama Minbar.
Perlu diketahui, tidak semua partai Islam di Timur Tengah merupakan jaringan IM. Misalnya gerakan Salafi di Mesir yang terlibat dalam kudeta terhadap Mursi tahun 2013.Sampai saat ini, negara-negara yang melabeli IM sebagai kelompok teroris adalah: Bahrain, Mesir, Rusia, Arab Saudi, Suriah dan Uni Emirat Arab.
Benarkah Arab Saudi merasa terasaingi dengan kehadiran IM? Arab Saudi pada tahun 2013 mencabut dukungannya terhadap Ikhwanul Muslimin. Sementara pada tahun 2014, kerajaan tersebut menyatakan bahwa Ikhwanul Muslimin sebagai teroris. Analis menyimpulkan bahwa Arab Saudi merasa tersaingi sebagai simbol tunggal pemerintahan Islam Sunni saat ini. Dimana Ikhwanul Muslimin menawarkan contoh politik Islam yang berbeda dengan Arab Saudi.
Premis 1 : Pasca perang dunia pertama, dalam kondisi dunia Islam seperti itulah, seorang pemuda bernama Hasan bersama beberapa orang sahabatnya mendirikan cikal bakal gerakan “Ikhwanul Muslimun”.
Premis 2 : Ikhwanul Muslimin fokus pada reformasi sistem politik di dunia Arab. Pemikirannya mencakup gagasan aktivisme politik, tanggung jawab sosial, mengorganisir kegiatan amal, serta program dukungan sosial untuk mereka yang berpenghasilan rendah.
Premis 3 : Di negara manakah Ikhwanul Muslimin aktif? Selain di Mesir, Ikhwanul Muslimin juga berkembang di sejumlah negara di Timur Tengah. Ada beberapa partai yang dinilai terinspirasi dari gagasan IM yang berdiri di sejumlah negera Arab.
Konklusi : Pasca perang dunia pertamaHassan al-Banna bersama beberapa temannya mendirikan cikal bakal gerakan "ikhwanul muslimin". Juga Ikhwanul Muslimin di dunia modern ini fokus pada reformasi sistem politik di dunia Arab. Pemikirannya mencakup gagasan aktivisme politik, tanggung jawab politik dll. Mesir adalah pusat gerakan Ikhwanul Muslimin selain itu juga berkembng di sejumlah negara Timur Tengah.
Daftar Pustaka
https://www.google.com/amp/s/www.islampos.com/hasan-al-banna-dan-kelahiran-al-ikhwanul-muslimun-46756/amp/
https://m.kiblat.net/2017/06/09/inilah-fakta-seputar-ikhwanul-muslimin-organisasi-islam-tertua-di-tanah-arab/