Nama: Irene Wulansari
NIM: B01217023
Objek
kajian:
Kajian
formal : teologi Ikhwanul Muslimin
Ikhwanul
Muslimin
Gerakan Jamaah Ikhwan dimulai pada Dzulhijjah tahun 1346 H atau
1928 M. Di Ismailia, lalu berpindah ke Kairo pada tahun 1932. Gerakan ini
didirikan oleh Hasan Al-Banna (1905-1949). Hasan al-Banna, putra seorang tukang
jam yang juga ulama. Ketika usia aliyah keinginannya untuk berjuang di medan
dakwah semakin menggelora sehingga mengantarkan untuk bergabung ke kelompok
tarekat Al-Hashafiyah. Ia pun memisahkan dari Hashafiyah-tanpa memutuskan
hubungan baik yang terjalin-untuk mebuat kelompok dakwah sendiri, yang
berorientasi perbaikan sosial tanpa meninggalkan tradisi wiridnya. Dari sinilah
dakwah ikhwan memulai langkahnya, hingga akhirnya menjadi organisasi dakwah
yang disegani, yang pengaruhnya bukan saja Mesir, namun menyebar ke seluruh
dunia.
Pamela
maher wijaya, Pemikiranv politik Ikhwanul Muslimin, 16 April 2019, https://agendapamel.wordpress.com/politik-islam/pemikiran-politik-ikhwanul-muslimin/
Untuk
mewujudkan hal tersebut maka diperlukan perbaikan terhadap beberapa hal:
- Perbaikan terhadap diri sendiri dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Allah swt, menambah wawasan untuk urusan dunia dan akhirat.
- Membentuk keluarga yang islami yakni dengan mendidik istri dan anak-anak, membiasakan dan membimbing setiap anggota keluarga agar menegakkan prinsip-prinsip Islam.
- Melakukan bimbingan terhadap masyarakat dengan menyebarkan dakwah, mengajarkan kebaikan, memberikan pemahaman terhadap Islam secara berkelanjutan.
- Membebaskan tanah air (negara) dari kekuasaan penguasa asing dari segala bidang seperti politik, ekonomi dan moral.
- Memperbaiki keadaan pemerintah agar tidak menzhalimi rakyat dan menunaikan kewajiban-kewajibannya dan menerapkan hukum-hukum dan ajaran Islam.
- Berusaha menegakkan kembali kekhalifan yang menyatukan seluruh umat muslim di dunia dengan menegakkan syariah dengan jalan dakwah.
Miftah
Pratiwi Nazafa (2017) Gerakan Islam Transnasional: Ikhwanul Muslimin, Hizbut
Tahrir Indonesia, Salafi dan Jamaah Tabligh, 16 April 2019,
https://www.academia.edu/33786096/Gerakan_Islam_Transnasional_Ikhwanul_Muslimin_Hizbut_Tahrir_Indonesia_Salafi_dan_Jamaah_Tabligh
Beberapa
hal yang membuat Ikhwanul Muslimin secara signifikan meningkatkan jumlah cabang
dan anggotanya:
Pertama,
IM memberikan layanan kepada masyarakat, seperti layanan pendidikan bagi
laki-laki dan perempuan, perawatan medis yang murah, bantuan keuangan dan
keterampilan kerja dengan skema pelatihan, (Zahid, 2010:60-61).Penyediaan
layanan membawa jutaan warga Mesir terhubung langsung dengan IM dan yang paling
penting adalah IM menunjukkan kemampuannya menyampaikan sebuah janji perbaikan
sosial hjdan ekonomi kepada penduduk Mesir.
Kedua,
munculnya pemikiran radikal yang mendorong perlawanan frontal terhadap rezim
yang dipandang telah menyengsarakan rakyat. Pemikiran ini dibawa seorang
pemikir bernama Sayyid Qutb. Qutb awalnya adalah pegawai negeri di Kementerian
Pendidikan yang dikirim untuk belajar ke AS selama dua setengah tahun. Masa
tinggalnya di AS telah memunculkan pemikiran perlawanan terhadap Barat yang
disebutnya ‘jahiliyah’. Pada tahun 1951, Qutb kembali dari AS, bergabung dengan
IM, dan segera menjadi tokoh penting dalam struktur IM.
Ketiga,
isu Palestina juga menjadi faktor penting dalam berkembangnya IM. Israel
dideklarasikan tahun 1948 dengan berlandaskan Resolusi Dewan Keamanan PBB tahun
1947 yang memberikan sebagian tanah Palestina untuk dijadikan negara khusus
Yahudi. Menurut IM, Israel adalah entitas yang didukung oleh semua kekuatan
anti-Islam. Di saat yang sama, pandangan ini juga didukung oleh para ulama
mainstream, misalnya ulama Al Azhar, ‘Ali Jadd al Haqq, menyatakan bahwa
kekuata grra Arab terus dipecah-belah.” (Wickhman, 2013:112).
Rijal Mahmud (2018)
genealogi gerakan Ikhwanul muslimin dan Al Qaeda di Timur Tengah, 16 April 2019
Premis
- Gerakan Ikhwanul
Muslimin didirikan oleh Hasan Al Banna pada tahun 1346 H atau 1928 M.
- Untuk mewujudkan masyarakat
Islam yang unggul perbaikan terhadap diri sendiri dengan menambah wawasan
untuk urusan dunia dan akhirat, membimbing setiap anggota keluarga agar
menegakkan prinsip-prinsip Islam, memberikan pemahaman terhadap Islam
secara berkelanjutan, Memperbaiki
keadaan pemerintah agar tidak menzhalimi rakyat, berusaha menegakkan
kembali kekhalifan yang menyatukan seluruh umat muslim di dunia.
- Keberhasilan Ikhwanul
Muslimin meningkatkan jumlah cabang dan anggota karena memberikan layanan
kepada masyarakat, mendorong perlawanan frontal terhadap rezim yang
dipandang telah menyengsarakan rakyat, ikut berpartisipasi dalam pembebasan
Palestina.
Konklusi
Gerakan
Ikhwanul Muslimin didirikan oleh Hasan Al Banna untuk mewujudkan masyarakat Islam
yang unggul keberhasilannya dalam mempebanyak cabang dan anggota dikarenakan keberpihakannya
terhadap rakyat.