Nama: Indri Wachidah W. T.
NIM: B912117122
Kelas:A2
Teologi Ibnu Taimiyah
A. Objek kajian
Kajian material:
ilmu kalam
Kajian formal: Teologi Ibnu Taimiyah
B. Profil Ibnu Taimiyah
Ibnu Taimiyah merupakan seorang teolog Sunni kontroversial
yang banyak memusatkan perhatian pada kritik terhadap golongan lain atau sesama
muslim yang menurutnya melenceng dari ajaran Islam yang murni (bersumber dari
al-Quran dan Hadis). Nama
lengkapnya adalah Taqi al-Din Ahmad ibn ‘Abd al-Halim ibn Taimiyah lahir
di Harran (sekarang di tenggara Turki) pada tanggal 22 Januari 1263. Ia lahir
di keluarga penganut mazhab Hanbali yang melarikan diri dari ancaman Mongol. Pemikiran Ibnu Taimiyah terus dipelajari
hingga sekarang. Salah satu pengikut terbesarnya adalah Muhammad ibn Wahhab dengan gerakan Wahabinya yang terus
eksis hingga sekarang.[1]
Menurut Ibrahim Madzkur, bahwa Ibnu Taimiyah seorang tokoh
salaf yang ekstrim karena kurang memberikan ruang gerak leluasa kepada akal.Ia
adalah murid yang Muttaqi,Wara’,dan Zuhud,srta seorang panglima dan penentang
Bangsa Tartas yang berani.Berulang kali Ibnu Timiyah masuk ke pnjara hanya karena
bersbgketa dengan para ulama’ sezamannya,misalnya Khalifah Umar dan Khalifh Ali
bin Abi Tholib.[2]
C.
Teologi Ibnu Taimiyah
Pemikiran Teologi Ibnu Taimiyah.
Menurut Ibrahim Madzkur , pemikiran Ibnu Taimiyah adalah sebagai berikut;
1. Sangat berpegang teguh pada Nash(Al-quran
dan Hadits)
Prinsip ini berdasarkan pada teorinya fitrah, yang
mana ia merupakan potensi yang inheren dalam diri manusia yang telah ada sejak
ia dilahirkan. Fitrah tersebut mempunyai daya potensial yang berfungsi untuk
menganal Allah swt, mengesakan dan mencitai-Nya yang disbut al-quwwatu
al-aqliyah. Sedang daya yang berfungsi untuk menginduksi hal-hal yang
menyenangkan disebut quwah
syahwatiah, dan daya yang berfungsi untuk menjaga diri dan dan
menghindarkan dari bentuk yang merusak dan membahayakan disebut quwwah
al-ghadab. Akan tetapi fitrah tersebut tidak tidak dapat berfungsi tanpa
bantuan daruluar dirinya yang disebut al-fitrah
al-munazzalah.[3]
Ibnu Taimiyah juga mengatakan qiyâs
al-sah³h harus bersesuaian dengan nash. Semua
Qiyâs yang bertentangan dengan
dalâlah nash menurutnya, adalah
qiyâs fâsid. Ia juga mengatakan bahwa tidak ada nash yang bertentangan
dengan qiyâs sebagaimana tidak adanya
pertentangan antara ma’qul sarih dengan al-manqul al-sahih.[4]
2.
Tidak
memberikan ruang gerak yang bebas kepada akal
Ibnu Taimiyah meletakkan akal pikiran di belakang
nash-nash agama yang tidak boleh berdiri sendiri. Dengan kata lain, wahyu tidak
dapat terpisahkan, namun ukuran-ukuran kesesuaian antara keduanya harus jelas,
yaitu penalaran akal yang jelas dan wahyu yang terjamin penukilannya.[5]
3.
Berpendapat bahwa Alquran mengadung semua
ilmu agama.
4.
Didalam islam yang diteladani hanya 3
saja,(sahabat,Tabi’in,dan Tabi’i Tabi’in.
Ibnu Taymiyyah berpendapat bahwa tiga generasi awal
Islam, yaitu Rasulullah Muhammad dan Sahabat Nabi,
kemudian Tabi'in yaitu
generasi yang mengenal langsung para Sahabat Nabi, dan Tabi'ut tabi'in yaitu generasi yang mengenal langsung para Tabi'in,
adalah contoh yang terbaik untuk kehidupan Islam.[6]
Dengan prinsip tauhid, Ibnu Taimiyah meyakini bahwa
Allah adalah yang maha benar, yang nyata, pengajar setiap ilmu, pencipta segala
sesuatu, dan pembuat hukum. Karena Allah swt memiliki kualitas sperti di atas
maka ia memberi petunjuk kepada manusia melali perantara, yakni rasul dengan
mewahyikan al-kitab yang mengandung petunjukpetunjuk dan penjelasan dari rasul
yang disebut dengan Sunnah.
Pandangan
sifat-sifat Allah menurut Ibnu Taimiyah adalah sebagai
berikut.
a.
Percaya sepenuh hati terhadap sifat-sifat Allah yang ia sendiri atau Rasulnya
menyifati.[8]
1. Sifat Salbiyah, yaitu qidam, baqa,
mukhalafatul lil hawaditsi,
qiyamuhu binafsihi dan wahdaniyyat
2. Sifat Ma’ani, yaitu : qudrah, iradah, ilmu, hayat,
sama’, bashar dan kalam
3. Sifat Khabariyah, yaitu (sifat yang
diterangkan Al-Quran dan Al-Hadits walaupun akal bertanya-tanya tentang
maknanya), seperti keterangan yang menyatakan bahwa Allah ada di langit; Allah
di Arasy; Allah turun ke langit dunia; Allah dilihat oleh orang yang beriman di
surga kelak; wajah, tangan, dan mata Allah
4. Sifat Dhafiyah yaitu Sifat Idhafiah yaitu sifat Allah yang disandarkan
(di-Idhafat-kan) kepada makhluk seperti
rabbul ‘alamin, khaliqul kaun dan lain-lain.
b. Percaya sepenuhnya terhadap nama-namaNYA yang ALLAH
atau RasulNYA sebutkan sebutkan seperti Al-Awwal, Al-Akhir dan
lain-lain..
c. Menerima sepenuhnya sifat dan nama ALLAH tersebut
denagn :
1. Tidak mengubah ma’nanya
2. Tidak menghilangkan pengertian lafadz
4. Tidak
menggambar-gambarkan bentuk Tuhan, baik dalam pikiran atau hati, apalagi dengan
indera (min ghairi takyif at-takyif)
5. Tidak
menyerupakan (apalagi mempersamakan) sifat-sifat-Nya dengan sifat makhluk-Nya
(min ghairi tamtsili rabb ‘alal ‘alamin)[10]
D.
Premis
1. Ibnu
Taimiyah merupakan seorang teolog Sunni kontroversial yang banyak memusatkan
perhatian pada kritik terhadap golongan lain atau sesama muslim yang menurutnya
melenceng dari ajaran Islam yang murni
2. Pemikiran teologi Ibnu Taimiyah
adalah
a. Berpegang teguh pada Al-Qur’an dan
hadits
b. Tidak memberikan kebebasan pada akal
untuk berdiri sendiri
c. Berpendapat bahwa Alquran mengadung semua
ilmu agama.
d. Didalam islam yang diteladani hanya 3
saja,(sahabat,Tabi’in,dan Tabi’i Tabi’in.
e. Allah memiliki sifat yang tidak
bertentangan dengan Tauhid dan tetap mentanzihkan nya
E.
Konklusi
Ibnu
Taimiyah adalah seorang teolog sunni yang banyak memusatkan perhatiannya pada
kritik terhadap golongan muslim yang menurutnya melenceng dari ajaran islam
yang murni. Dalam pemikirannya, Ibnu Taimiyah memiliki lima pemikiran teologi
yang ia jadikan sebagai dasar pemikiran. Pemikiran-pemikiran ini ia anggap
sebagai pemikiran yang lebih baik daripada pemikiran golongan lain.
[1] , Pemikiran Ibnu Taimiyah (1263-1328 M), 2018, diakses dari https://wawasansejarah.com/pemikiran-ibnu-taimiyah/
[4] Yasin, Pemikiran Hukum Islam Ibnu
Taimiyah, diakses dari http://journal.iain-manado.ac.id/index.php/JIS/article/viewFile/19/18
[8] Muhammaddin, ALIRAN KALAM SALAFIYAH, https://media.neliti.com/media/publications/99146-ID-aliran-kalam-salafiyah.pdf