Nama: Ilyunal Iqbal Kahfi
B91217071
Pergerakan Al-Qaeda
Kajian Formal :
Ilmu Kalam
Kajian
Material : Doktrin Al-Qaeda
A.
Pergerakan Al-Qaeda
Al Qaeda (AQ) tidak bisa dilepaskan dari peran Osama bin Laden. Ia
adalah anak dari seorang konglomerat bidang konstruksi Saudi asal Yaman. Bin
Laden memiliki pandangan konservatif sejak usia muda dan ia telah mengadopsi
pandangan militan Islam saat belajar di King Abdul Aziz di Universitas di
Jeddah, Arab Saudi. Di sana ia selalu menghadiri ceramah Muhammad Qutb, saudara
laki-laki Sayyid Qutb, yang menyebarkan pemikiran radikal Qutb, yaitu melakukan
perlawanan revolusioner atau jihad untuk menegakkan Islam, (Rabasa, dkk,
2006:11). Osama bin Laden juga mendapatkan inspirasi dari Abdullah Azzam
(aktivis IM Yordania) yang diidentifikasikan oleh beberapa ahli sebagai arsitek
intelektual jihad melawan pendudukan Soviet 1979-1989 di Afghanistan, (Rollins,
2011).
Pada Oktober 2012, pemimpin AQ pasca tewasnya Osama bin Laden,
Ayman Al Zawahiri, menyebarluaskan pesan video yang berisi pernyataan bahwa Bin
Laden adalah anggota IM cabang Arab Saudi. Namun pada tahun 1980-an, ia
dikeluarkan dari IM karena dia bersikeras untuk ikut berperang di Afganistan.
Menurut Stephane Lacroix, peneliti aktivitas IM Arab Saudi, meskipun IM Saudi
selalu tampil low profile untuk menghindari tekanan dari pemerintah, namun
anggota IM Saudi-lah yang terbanyak bergabung saat Abdullah Azzam menyerukan
jihad di Afghanistan, (Lacroix, 2013).
Bin Laden melakukan kunjungan pertamanya ke Afganistan beberapa
tahun setelah invasi Soviet, Desember 1979, dan kemudian pindah ke
daerah-daerah di Pakistan dekat perbatasan Afghanistan pada tahun 1986. Ia
menggunakan sebagian dana pribadinya untuk membantu kelompok mujahidin
Afghanistan dan melakukan perekrutan relawan dari berbagai negara Arab untuk
berperang. Pada tahun 1984, Azzam dan Bin Laden membangun sebuah jaringan
rekrutmen dan penggalangan dana di dunia Arab, Eropa, dan Amerika Serikat.
Jaringan tersebut dinamai Maktab Al Khidmat, atau dikenal juga dengan Al
Khifah. Banyak pengamat menilai bahwa Maktab adalah pelopor dari organisasi AQ. Tokoh utama lainnya dari
Maktab yang berperan merekrut jihadis anti-Soviet adalah Umar Abd Al Rahman,
pemimpin spiritual kelompok Islam radikal Al Jihad. Selain membantu di bidang
dana dan rekrutmen, Bin Laden juga ikut berperang selama perang anti-Soviet; ia
dilaporkan berpartisipasi dalam pertempuran tahun 1986 di Jalalabad dan
serangan frontal April tahun 1987, (Lacroix, 2013).
Pada 11 Agustus 1988, Bin Laden bertemu
dengan Ayman Al Zawihiri dan Dr. Fadl, dua aktivis IM asal Mesir, dan mereka
bersepakat untuk membentuk Al Qaeda (AQ). Serangan bom pertama AQ terjadi pada
tanggal 29 Desember 1992 di Hotel Gold Mihor, Aden (Yaman), yang menewaskan dua
orang, (Wander, 2008). Pada tahun 1998, Osama mengeluarkan sebuah fatwa yang
ditujukan kepada semua Muslim “yang menginginkan imbalan dari Tuhan harus
mematuhi perintah untuk membunuh orang Amerika dan menjarah harta mereka
dimanapun dan kapanpun mereka menemukannya”. Osama Bin Laden dengan tegas
mengatakan:
To kill the Americans and
their allies, both
civil and military,
is an individual
duty for every
Muslim who is
able, in any country where this is possible, until the
al-Aqsa Mosque and
the Haram Mosque
are freed from
their grip and
until their armies,
shattered and broken
winged, depart from
all the lands
of Islam, (Orbach, 2001:60).
Dalam wawancaranya dengan salah satu media pada 1998, bin Laden semakin
mempertegas dan mengatakan target jihad AQ adalah semua rakyat Amerika, “Kami
tidak membedakan antara mereka yang berpihak dengan militer dan warga sipil.
Mereka semua adalah target, jika rakyat Amerika tidak ingin dirugikan dalam
negara mereka sendiri, mereka harus berusaha untuk memilih pemerintah yang
benar-benar mewakili dan melindungi kepentingan mereka.” Bin Laden juga
melanjutkan, “Setiap orang Amerika yang membayar pajak kepada pemerintahannya
menjadi target kami karena telah membantu perang Amerika melawan negara
muslim.” (Orbach, 2001:60).
Fatwa Osama Bin Laden berdampak luas
terhadap arah gerakan kelompok jihadis, khususnya yang berafiliasi dengan AQ.
AQ memiliki sel yang tersebar di lebih dari 60 negara, mulai dari Asia, Timur
Tengah hingga Afrika dan Eropa. Sel-sel itu bekerja dalam struktur yang longgar
dan bersifat lokal, dimana Al Qaeda berperan sebagai ‘kapal induk’ organisasi.
Pada 11 September 2001 terjadi serangan
terorisme atau pengeboman terhadap gedung WTC (Peristiwa 911) dan AS menuduh AQ
sebagai pelakunya. Sejak itu pula AS melancarkan Perang Melawan Terorisme untuk
menghancurkan sel-sel AQ di berbagai penjuru dunia. Target utama AS adalah
Osama bin Laden yang akhirnya tewas oleh serangan intelijen Amerika Serikat
pada bulan Mei 2011. Setelah kematian Bin Laden, AQ kemudian dipimpin oleh
Ayman Al Zawahiri.
Di bawah kepemimpinan Al Zawahiri, AQ
berkonflik dengan ISIS. Awalnya, ISIS adalah cabang dari AQ di Irak, yang
didirikan oleh Abu Mus’ab Al Zarqawi. Setelah kematian Bin Laden, pemimpin baru
ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, mulai berbeda pendapat dengan Al Zawahiri. Baghdadi
sering melakukan aksi-aksi tanpa persetujuan Al Zawahiri dan akhirnya
memisahkan diri sepenuhnya dari AQ. ISIS kemudian ikut serta dalam perang
Suriah dan berkonflik dengan AQ cabang Suriah (Jabhah Al Nusra). ISIS sempat berkembang melebihi AQ terutama
karena berhasil menguasai wilayah-wilayah kaya minyak di Irak dan Suriah. Namun
serangan militer AS, Rusia, dan Suriah membuat ISIS akhir-akhir ini semakin
kehilangan kekuatan dan kekuasaannya.
B.
Jaringan al-Qaeda
Sebagai kelompok teroris internasional, Al Qaeda juga mempunyai jejaring
di berbagai negara. Jejaring itu berupa adanya kelompok-kelompok franchise atau
afiliasi Al Qaeda di setiap negara. Kelompok-kelompok tersebut lebih
bertanggung jawab pada isu-isu lokal di masing-masing wilayah pengaruhnya
(Simcox, 2013). Berikut merupakan beberapa kelompok afiliasi Al Qaeda.
1.
Abu Sayyaf
Group (ASG)
Didirikan
pada awal tahun 1990-an sebagai organisasi teroris Muslim Filipino (Moro), Abu
Sayyaf Group (ASG) muncul sebagai pengganti gerakan Moro National Liberation
Front (MNLF) dan Moro Islamic Liberation Front (MILF) yang sudah tidak lagi
beroperasi dengan aktif. Anggota ASG merupakan bekas anggota MNLF yang ikut
serta dalam Perang Afghanistan tahun 1980-1988 di bawah naungan International
Islamic Brigade
2.
Al Qaeda in
Islamic Maghreb (AQIM)
Al Qaeda in
Islamic Maghreb (AQIM) terbentuk dari kelompok militan Aljazair yang sudah ada
sejak lama. Pada tahun1998, Salafist Group for Preaching and Combat (atau lebih
dikenal dalam bahasa Perancis Groupe salafiste pour la prédication etle
combat—GSPC) melepaskan diri dari Armed Islamic Group (GIA), dikarenakan target
GIA merambah ke penduduk sipil. Secara bertahap, GSPC berevolusi untuk mencakup
ideologi jihad global, selain berfokus pada tujuan awalnya yaitu mengambil alih
pemerintahan negara Aljazair (Thornberry & Levy, 2011).
3.
Al Qaeda in
the Arabian Peninsula (AQAP)
Al Qaeda in
the Arabian Peninsula (AQAP) terbentuk pada tahun 2009 dari penyatuan dua
kelompok militan yang ada, yaitu Al Qaeda in Yemen (AQY) dan Al Qaeda in Saudi Arabia.
Kedua kelompok tersebut termasuk kelompok kombatan yang ikut berperang melawan
Uni Soviet di Perang Afghanistan bersama Osama bin Laden. Al Qaeda in Saudi
Arabia terbentuk pada tahun 1990 setelah Osama bin Laden kembali dari
Afghanistan dengan pengikut yang banyak. Osama bin Laden yang dianggap
ekstrimis kemudian diasingkan pada tahun 1992 dan dihapus status
kewarganeraannya oleh pemerintah Arab Saudi pada tahun 1994. Meskipun Osama bin
Laden tidak berada di tanah Arab Saudi, sebanyak kurang lebih 5.000 militan
Afghanistan yang terlatih dan berpengalaman meneruskan kegiatan kelompok
tersebut dan tetap melakukan perekrutan anggota di Arab Saudi. (Lindo, Schoder,
& Tyler, 2011)
4.
Al Qaeda in
Iraq (AQI)
Kelompok
yang dibentuk oleh Abu Musab al-Zarqawi ini berdiri pada Oktober 2004. Sebelum
menggunakan nama Al Qaeda in Iraq, kelompok ini banyak mengalami fase
perubahan. Berawal dari keikutsertaan Abu Musab al Zarqawi dalam Perang
Afghanistan tahun 1979, dirinya kemudian bertemu dengan salah seorang
pendoktrin Salafi, Abu Muhammad Al Maqdisi—yang kelak akan menjadi mentor dan
rekan Abu Musab al-Zarqawi dalam kiprahnya memimpin kelompok teroris.
5.
Jabhat al
Nusra (JN)
Jabhat al
Nusra (JN) merupakan kelompok yang berisi pasukan Muslim Suriah yang menolak
rezim Bassar al Assad. Semua ini bermula ketika pada tahun 2002 Abu Musab al
Zarqawi mengirim kader-kadernya yang berasal dari Suriah untuk membangun
jaringan pasukan Muslim di Suriah dan Lebanon. Kamp-kamp latihan pun didirikan
dan mendapat control dari Abu Musab al Zarqawi dari Irak. Pasukan tersebut
membangun guesthouse di Suriah untuk
menghubungkan siapa saja yang ingin ikut berperang ke Irak.
Premis 1: Al Qaeda (AQ) tidak bisa dilepaskan dari peran Osama bin Laden. Ia
adalah anak dari seorang konglomerat bidang konstruksi Saudi asal Yaman.
Premis 2: Al Qaeda memiliki beberapa jaringan
internasional di setiap negara.
Konklusi: Al Qaeda adalah organisasi teroris skala
internasional karena memiliki jaringan di setiap negara. Al Qaeda (AQ) tidak bisa dilepaskan dari peran Osama bin Laden. Ia
adalah anak dari seorang konglomerat bidang konstruksi Saudi asal Yaman