Tuesday, April 30, 2019

[ilyunal] Pergerakan Al-Qaeda


Nama: Ilyunal Iqbal Kahfi
B91217071
Pergerakan Al-Qaeda

Kajian Formal             : Ilmu Kalam
Kajian Material           : Doktrin Al-Qaeda

A.           Pergerakan Al-Qaeda
Al Qaeda (AQ) tidak bisa dilepaskan dari peran Osama bin Laden. Ia adalah anak dari seorang konglomerat bidang konstruksi Saudi asal Yaman. Bin Laden memiliki pandangan konservatif sejak usia muda dan ia telah mengadopsi pandangan militan Islam saat belajar di King Abdul Aziz di Universitas di Jeddah, Arab Saudi. Di sana ia selalu menghadiri ceramah Muhammad Qutb, saudara laki-laki Sayyid Qutb, yang menyebarkan pemikiran radikal Qutb, yaitu melakukan perlawanan revolusioner atau jihad untuk menegakkan Islam, (Rabasa, dkk, 2006:11). Osama bin Laden juga mendapatkan inspirasi dari Abdullah Azzam (aktivis IM Yordania) yang diidentifikasikan oleh beberapa ahli sebagai arsitek intelektual jihad melawan pendudukan Soviet 1979-1989 di Afghanistan, (Rollins, 2011).
Pada Oktober 2012, pemimpin AQ pasca tewasnya Osama bin Laden, Ayman Al Zawahiri, menyebarluaskan pesan video yang berisi pernyataan bahwa Bin Laden adalah anggota IM cabang Arab Saudi. Namun pada tahun 1980-an, ia dikeluarkan dari IM karena dia bersikeras untuk ikut berperang di Afganistan. Menurut Stephane Lacroix, peneliti aktivitas IM Arab Saudi, meskipun IM Saudi selalu tampil low profile untuk menghindari tekanan dari pemerintah, namun anggota IM Saudi-lah yang terbanyak bergabung saat Abdullah Azzam menyerukan jihad di Afghanistan, (Lacroix, 2013).
Bin Laden melakukan kunjungan pertamanya ke Afganistan beberapa tahun setelah invasi Soviet, Desember 1979, dan kemudian pindah ke daerah-daerah di Pakistan dekat perbatasan Afghanistan pada tahun 1986. Ia menggunakan sebagian dana pribadinya untuk membantu kelompok mujahidin Afghanistan dan melakukan perekrutan relawan dari berbagai negara Arab untuk berperang. Pada tahun 1984, Azzam dan Bin Laden membangun sebuah jaringan rekrutmen dan penggalangan dana di dunia Arab, Eropa, dan Amerika Serikat. Jaringan tersebut dinamai Maktab Al Khidmat, atau dikenal juga dengan Al Khifah. Banyak pengamat menilai bahwa Maktab adalah pelopor dari organisasi AQ. Tokoh utama lainnya dari Maktab yang berperan merekrut jihadis anti-Soviet adalah Umar Abd Al Rahman, pemimpin spiritual kelompok Islam radikal Al Jihad. Selain membantu di bidang dana dan rekrutmen, Bin Laden juga ikut berperang selama perang anti-Soviet; ia dilaporkan berpartisipasi dalam pertempuran tahun 1986 di Jalalabad dan serangan frontal April tahun 1987, (Lacroix, 2013).
Pada 11 Agustus 1988, Bin Laden bertemu dengan Ayman Al Zawihiri dan Dr. Fadl, dua aktivis IM asal Mesir, dan mereka bersepakat untuk membentuk Al Qaeda (AQ). Serangan bom pertama AQ terjadi pada tanggal 29 Desember 1992 di Hotel Gold Mihor, Aden (Yaman), yang menewaskan dua orang, (Wander, 2008). Pada tahun 1998, Osama mengeluarkan sebuah fatwa yang ditujukan kepada semua Muslim “yang menginginkan imbalan dari Tuhan harus mematuhi perintah untuk membunuh orang Amerika dan menjarah harta mereka dimanapun dan kapanpun mereka menemukannya”. Osama Bin Laden dengan tegas mengatakan:
To kill the Americans  and  their  allies,   both  civil  and  military,  is  an  individual  duty  for  every  Muslim  who  is  able,  in  any country where this is possible, until the al-Aqsa   Mosque   and   the   Haram   Mosque  are  freed  from  their  grip  and  until  their  armies,  shattered  and  broken  winged,  depart  from  all  the  lands  of  Islam, (Orbach, 2001:60). Dalam wawancaranya dengan salah satu media pada 1998, bin Laden semakin mempertegas dan mengatakan target jihad AQ adalah semua rakyat Amerika, “Kami tidak membedakan antara mereka yang berpihak dengan militer dan warga sipil. Mereka semua adalah target, jika rakyat Amerika tidak ingin dirugikan dalam negara mereka sendiri, mereka harus berusaha untuk memilih pemerintah yang benar-benar mewakili dan melindungi kepentingan mereka.” Bin Laden juga melanjutkan, “Setiap orang Amerika yang membayar pajak kepada pemerintahannya menjadi target kami karena telah membantu perang Amerika melawan negara muslim.” (Orbach, 2001:60).
Fatwa Osama Bin Laden berdampak luas terhadap arah gerakan kelompok jihadis, khususnya yang berafiliasi dengan AQ. AQ memiliki sel yang tersebar di lebih dari 60 negara, mulai dari Asia, Timur Tengah hingga Afrika dan Eropa. Sel-sel itu bekerja dalam struktur yang longgar dan bersifat lokal, dimana Al Qaeda berperan sebagai ‘kapal induk’ organisasi.
Pada 11 September 2001 terjadi serangan terorisme atau pengeboman terhadap gedung WTC (Peristiwa 911) dan AS menuduh AQ sebagai pelakunya. Sejak itu pula AS melancarkan Perang Melawan Terorisme untuk menghancurkan sel-sel AQ di berbagai penjuru dunia. Target utama AS adalah Osama bin Laden yang akhirnya tewas oleh serangan intelijen Amerika Serikat pada bulan Mei 2011. Setelah kematian Bin Laden, AQ kemudian dipimpin oleh Ayman Al Zawahiri.
Di bawah kepemimpinan Al Zawahiri, AQ berkonflik dengan ISIS. Awalnya, ISIS adalah cabang dari AQ di Irak, yang didirikan oleh Abu Mus’ab Al Zarqawi. Setelah kematian Bin Laden, pemimpin baru ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, mulai berbeda pendapat dengan Al Zawahiri. Baghdadi sering melakukan aksi-aksi tanpa persetujuan Al Zawahiri dan akhirnya memisahkan diri sepenuhnya dari AQ. ISIS kemudian ikut serta dalam perang Suriah dan berkonflik dengan AQ cabang Suriah (Jabhah Al Nusra).  ISIS sempat berkembang melebihi AQ terutama karena berhasil menguasai wilayah-wilayah kaya minyak di Irak dan Suriah. Namun serangan militer AS, Rusia, dan Suriah membuat ISIS akhir-akhir ini semakin kehilangan kekuatan dan kekuasaannya.

B.            Jaringan al-Qaeda
Sebagai kelompok teroris internasional, Al Qaeda juga mempunyai jejaring di berbagai negara. Jejaring itu berupa adanya kelompok-kelompok franchise atau afiliasi Al Qaeda di setiap negara. Kelompok-kelompok tersebut lebih bertanggung jawab pada isu-isu lokal di masing-masing wilayah pengaruhnya (Simcox, 2013). Berikut merupakan beberapa kelompok afiliasi Al Qaeda.
1.         Abu Sayyaf Group (ASG)
Didirikan pada awal tahun 1990-an sebagai organisasi teroris Muslim Filipino (Moro), Abu Sayyaf Group (ASG) muncul sebagai pengganti gerakan Moro National Liberation Front (MNLF) dan Moro Islamic Liberation Front (MILF) yang sudah tidak lagi beroperasi dengan aktif. Anggota ASG merupakan bekas anggota MNLF yang ikut serta dalam Perang Afghanistan tahun 1980-1988 di bawah naungan International Islamic Brigade
2.         Al Qaeda in Islamic Maghreb (AQIM)
Al Qaeda in Islamic Maghreb (AQIM) terbentuk dari kelompok militan Aljazair yang sudah ada sejak lama. Pada tahun1998, Salafist Group for Preaching and Combat (atau lebih dikenal dalam bahasa Perancis Groupe salafiste pour la prĂ©dication etle combat—GSPC) melepaskan diri dari Armed Islamic Group (GIA), dikarenakan target GIA merambah ke penduduk sipil. Secara bertahap, GSPC berevolusi untuk mencakup ideologi jihad global, selain berfokus pada tujuan awalnya yaitu mengambil alih pemerintahan negara Aljazair (Thornberry & Levy, 2011).
3.         Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP)
Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) terbentuk pada tahun 2009 dari penyatuan dua kelompok militan yang ada, yaitu Al Qaeda in Yemen (AQY) dan Al Qaeda in Saudi Arabia. Kedua kelompok tersebut termasuk kelompok kombatan yang ikut berperang melawan Uni Soviet di Perang Afghanistan bersama Osama bin Laden. Al Qaeda in Saudi Arabia terbentuk pada tahun 1990 setelah Osama bin Laden kembali dari Afghanistan dengan pengikut yang banyak. Osama bin Laden yang dianggap ekstrimis kemudian diasingkan pada tahun 1992 dan dihapus status kewarganeraannya oleh pemerintah Arab Saudi pada tahun 1994. Meskipun Osama bin Laden tidak berada di tanah Arab Saudi, sebanyak kurang lebih 5.000 militan Afghanistan yang terlatih dan berpengalaman meneruskan kegiatan kelompok tersebut dan tetap melakukan perekrutan anggota di Arab Saudi. (Lindo, Schoder, & Tyler, 2011)
4.         Al Qaeda in Iraq (AQI)
Kelompok yang dibentuk oleh Abu Musab al-Zarqawi ini berdiri pada Oktober 2004. Sebelum menggunakan nama Al Qaeda in Iraq, kelompok ini banyak mengalami fase perubahan. Berawal dari keikutsertaan Abu Musab al Zarqawi dalam Perang Afghanistan tahun 1979, dirinya kemudian bertemu dengan salah seorang pendoktrin Salafi, Abu Muhammad Al Maqdisi—yang kelak akan menjadi mentor dan rekan Abu Musab al-Zarqawi dalam kiprahnya memimpin kelompok teroris.
5.         Jabhat al Nusra (JN)
Jabhat al Nusra (JN) merupakan kelompok yang berisi pasukan Muslim Suriah yang menolak rezim Bassar al Assad. Semua ini bermula ketika pada tahun 2002 Abu Musab al Zarqawi mengirim kader-kadernya yang berasal dari Suriah untuk membangun jaringan pasukan Muslim di Suriah dan Lebanon. Kamp-kamp latihan pun didirikan dan mendapat control dari Abu Musab al Zarqawi dari Irak. Pasukan tersebut membangun guesthouse di Suriah untuk menghubungkan siapa saja yang ingin ikut berperang ke Irak.


Premis 1: Al Qaeda (AQ) tidak bisa dilepaskan dari peran Osama bin Laden. Ia adalah anak dari seorang konglomerat bidang konstruksi Saudi asal Yaman.
Premis 2: Al Qaeda memiliki beberapa jaringan internasional di setiap negara.

Konklusi: Al Qaeda adalah organisasi teroris skala internasional karena memiliki jaringan di setiap negara. Al Qaeda (AQ) tidak bisa dilepaskan dari peran Osama bin Laden. Ia adalah anak dari seorang konglomerat bidang konstruksi Saudi asal Yaman