NIM: B01217023
Objek kajian
Kajian material: ilmu kalam
Kajian formal: Teologi Ibnu Taimiyah
Profil Ibnu Taimiyah
Ibnu Taimiyah merupakan seorang teolog Sunni kontroversial yang banyak memusatkan perhatian pada kritik terhadap golongan lain atau sesama muslim yang menurutnya melenceng dari ajaran Islam yang murni (bersumber dari al-Quran dan Hadis). Nama lengkapnya adalah Taqi al-Din Ahmad ibn ‘Abd al-Halim ibn Taimiyah lahir di Harran (sekarang di tenggara Turki) pada tanggal 22 Januari 1263. Ia lahir di keluarga penganut mazhab Hanbali yang melarikan diri dari ancaman Mongol. Pemikiran Ibnu Taimiyah terus dipelajari hingga sekarang. Salah satu pengikut terbesarnya adalah Muhammad ibn Wahhab dengan gerakan Wahabinya yang terus eksis hingga sekarang.
Teologi Ibnu Taimiyah
Pemikiran Teologi Ibnu Taimiyah. Menurut Ibrahim Madzkur , pemikiran Ibnu Taimiyah adalah sebagai berikut;
1. Sangat berpegang teguh pada Nash(Al-quran dan Hadits)
Prinsip ini berdasarkan pada teorinya fitrah, yang mana ia merupakan potensi yang inheren dalam diri manusia yang telah ada sejak ia dilahirkan. Fitrah tersebut mempunyai daya potensial yang berfungsi untuk menganal Allah swt, mengesakan dan mencitai-Nya yang disbut al-quwwatu al-aqliyah. Sedang daya yang berfungsi untuk menginduksi hal-hal yang menyenangkan disebut quwah syahwatiah, dan daya yang berfungsi untuk menjaga diri dan dan menghindarkan dari bentuk yang merusak dan membahayakan disebut quwwah al-ghadab. Akan tetapi fitrah tersebut tidak tidak dapat berfungsi tanpa bantuan daruluar dirinya yang disebut al-fitrah al-munazzalah.
Ibnu Taimiyah juga mengatakan qiyâs al-sah³h harus bersesuaian dengan nash. Semua Qiyâs yang bertentangan dengan dalâlah nash menurutnya, adalah qiyâs fâsid. Ia juga mengatakan bahwa tidak ada nash yang bertentangan dengan qiyâs sebagaimana tidak adanya pertentangan antara ma’qul sarih dengan al-manqul al-sahih.
2. Tidak memberikan ruang gerak yang bebas kepada akal
Ibnu Taimiyah meletakkan akal pikiran di belakang nash-nash agama yang tidak boleh berdiri sendiri. Dengan kata lain, wahyu tidak dapat terpisahkan, namun ukuran-ukuran kesesuaian antara keduanya harus jelas, yaitu penalaran akal yang jelas dan wahyu yang terjamin penukilannya.
3. Berpendapat bahwa Alquran mengadung semua ilmu agama.
4. Didalam islam yang diteladani hanya 3 saja,(sahabat,Tabi’in,dan Tabi’i Tabi’in.
Ibnu Taymiyyah berpendapat bahwa tiga generasi awal Islam, yaitu Rasulullah Muhammad dan Sahabat Nabi, kemudian Tabi'in yaitu generasi yang mengenal langsung para Sahabat Nabi, dan Tabi'ut tabi'in yaitu generasi yang mengenal langsung para Tabi'in, adalah contoh yang terbaik untuk kehidupan Islam.
5. Allah memiliki sifat yang tidak bertentangan dengan Tauhid dan tetap mentanzihkan nya.
Dengan prinsip tauhid, Ibnu Taimiyah meyakini bahwa Allah adalah yang maha benar, yang nyata, pengajar setiap ilmu, pencipta segala sesuatu, dan pembuat hukum. Karena Allah swt memiliki kualitas sperti di atas maka ia memberi petunjuk kepada manusia melali perantara, yakni rasul dengan mewahyikan al-kitab yang mengandung petunjukpetunjuk dan penjelasan dari rasul yang disebut dengan Sunnah.
Pandangan sifat-sifat Allah menurut Ibnu Taimiyah adalah sebagai berikut.
a. Percaya sepenuh hati terhadap sifat-sifat Allah yang ia sendiri atau Rasulnya menyifati.
1. Sifat Salbiyah, yaitu qidam, baqa, mukhalafatul lil hawaditsi, qiyamuhu binafsihi dan wahdaniyyat
2. Sifat Ma’ani, yaitu : qudrah, iradah, ilmu, hayat, sama’, bashar dan kalam
3. Sifat Khabariyah, yaitu (sifat yang diterangkan Al-Quran dan Al-Hadits walaupun akal bertanya-tanya tentang maknanya), seperti keterangan yang menyatakan bahwa Allah ada di langit; Allah di Arasy; Allah turun ke langit dunia; Allah dilihat oleh orang yang beriman di surga kelak; wajah, tangan, dan mata Allah
4. Sifat Dhafiyah yaitu Sifat Idhafiah yaitu sifat Allah yang disandarkan (di-Idhafat-kan) kepada makhluk seperti rabbul ‘alamin, khaliqul kaun dan lain-lain.
b. Percaya sepenuhnya terhadap nama-namaNYA yang ALLAH atau RasulNYA sebutkan sebutkan seperti Al-Awwal, Al-Akhir dan lain-lain..
c. Menerima sepenuhnya sifat dan nama ALLAH tersebut denagn :
1. Tidak mengubah ma’nanya
2. Tidak menghilangkan pengertian lafadz
3. Tidak mengingkarinya
4. Tidak menggambar-gambarkan bentuk Tuhan, baik dalam pikiran atau hati, apalagi dengan indera (min ghairi takyif at-takyif)
5. Tidak menyerupakan (apalagi mempersamakan) sifat-sifat-Nya dengan sifat makhluk-Nya (min ghairi tamtsili rabb ‘alal ‘alamin)
Premis
1. Ibnu Taimiyah merupakan seorang teolog Sunni kontroversial yang banyak memusatkan perhatian pada kritik terhadap golongan lain atau sesama muslim yang menurutnya melenceng dari ajaran Islam yang murni
2. Pemikiran teologi Ibnu Taimiyah adalah
a. Berpegang teguh pada Al-Qur’an dan hadits
b. Tidak memberikan kebebasan pada akal untuk berdiri sendiri
c. Berpendapat bahwa Alquran mengadung semua ilmu agama.
d. Didalam islam yang diteladani hanya 3 saja,(sahabat,Tabi’in,dan Tabi’i Tabi’in.
e. Allah memiliki sifat yang tidak bertentangan dengan Tauhid dan tetap mentanzihkan nya
Konklusi
Ibnu Taimiyah adalah seorang teolog sunni yang banyak memusatkan perhatiannya pada kritik terhadap golongan muslim yang menurutnya melenceng dari ajaran islam yang murni. Dalam pemikirannya, Ibnu Taimiyah memiliki lima pemikiran teologi yang ia jadikan sebagai dasar pemikiran. Pemikiran-pemikiran ini ia anggap sebagai pemikiran yang lebih baik daripada pemikiran golongan lain.